Memenuhi tugas Pengantar Teknologi Informasi

Senin, 30 Desember 2019

Wayang Orang


Hasil gambar untuk gambar wayang orang



Wayang orang atau wayang wong (bahasa jawa) merupakan wayang yang diperangkan dengan menggunakan orang sebagai tokoh dalam cerita wayang itu sendiri. Wayang orang dibuat oleh Sultan Hamangkurat I di tahun 1731. 

Wayang orang ini bukan diperangkan lagi dengan boneka-boneka wayang tetapi sudah ditampilkan oleh manusia-manusia sebagai pengganti bonek-boneka tersebut. 

Mereka memakai pakaian yang memiliki kesamaan dengan hiasan-hiasan yang digunakan pada wayang kulit. Tujuannya yaitu agar bentuk muka atau bangun muka mereka serupa dengan wayang kulit (apabila dilihat dari samping), biasanya pemain wayang orang ini dihias/dimake up mukanya dengan tambahan gambar atau lukisan. 

Dalam cerita wayang orang, cerita yang diangkat yaitu berbasis pada due epic cerita kolosal yaitu Mahabharata dan Ramayanga. Hal yang membuat menarik dari pertunjukan wayang orang ini adalah terdapat tari kolosan atau individu per pemain pada masing-masing jeda cerita. 

Lebih dari itu wayang orang juga menampilkan tokoh punakawan sebagai pencair suasana yang ini adalah menggambarkan kondisi kawulo alit atau masyarakat secara umum dan abdi dalem. 

R.M Soedarsono menyatakan, Wayang Wong merupakan salah satu jenis teater tradisional Jawa yang merupakan gabungan antara seni drama yang berkembang di Barat dengan pertunjukan wayang yang tumbuh dan berkembang di Jawa. Jenis kesenian wayang ini pada awalnya berkembang utamanya di lingkungan Kraton dan kalangan priyayi atau bangsawan Jawa. 

Tujuan dan Fungsi Wayang Orang 

Tujuan dari pertunjukan wayang orang antara lain yaitu: 
  • Sebagai sebuah tontongan atau hiburan 
  • Sebagai seni pertunjukan untuk memberikan nilai-nilai dalam bentuk yang simbolis dan konotatif dan juga estetis. 
  • Ikut serta dalam menjaga dan mendukung eksistensi wayang orang. 

1. Pertunjukan wayang orang tidak bisa dipisahkan dari banyak komponen antara lain seperti gerak tari, kostum penari, irama gamelan, tembang, dialog sampai pada make up yang seluruhnya menyatu menjadi satu pertunjukan seni yang membuat orang terpesona. 

2. Untuk dapat menjadi seoragn penari Wayang Orang bukan saja hanya bisa menari, namun juga harus dapat bernyanyi dan pastinya dalam bahasa Jawa. Dalam menari juga tidak dapat sembarang menari ikut irama. Wayang orang adalah suatu pertunjukan yang sangat penuh dengan aturan, wayang adalah filosofi kehidupan. 

3. Dalam pertunjukan, tata krama, etika, sopan santun seluruhnya terdapat pada wayan gorang. Seperti misalnya, Gatot Kaca yang gagah dan sakti, sifat ini terlihat dari gerakan tarinya. Pemeran Gatot Kaca merupakan orang yang mempunyai angkatan kaki yang tinggi, mata yang awas dan tangan yang selalu terlentang. 

Pada setiap gerakan menujukkan kegagahan, tetapi ketika Gatot Kaca bertemu dan berbicaran dengan Arjuna, pamannya, Gatot Kaca tidak boleh mengangkat kakinya tinggi-tinggi sebab tidak sopan. Pada sisi ini merupakan sebuah nilai moral. 

4. Selain menari ada dialog yang biasanya dalam bentuk tembang. Nembang atau menyanyi terdapat dua macam, yakni yang pertama menyanyi tanpa diringi oleh musi yang dinamakan dengan bhowo atau dapat pula dinamakan dengan sworo lola yang memiliki arti suara sendiri. Yang kedua adalah greget saut, yang artinya keadaan, terdapat emosi yang jelas. 

5. Dalam tarian wayang orang ada istilah wirogo, wiromo. Wirogo artinya digerakkan oleh raga (fisik), wiroso artinya digerakkan oleh rasa dan wiromo artinya mengikuti irama. 

Tidak sama dengan tarian lainnya, seperti tarian danggut yang hanya sekedar mengikuti irama saja, menggerakan badan, pada tarian wayang, tarian wayang tersebut selain bergerak mengikuti irama juga dengan penjiwaan yang mendalam. 

6. Kostum dan make up pada wayang oragn seluruhnya tergantung dari karakter toko wayang yang sedang diperangkan. Setiap karakter memiliki ciri khas tersendiri dari bentuk jamang (mahkota), aksesorisnya, senjatanya, bentuk matan dan lain sebagainya.

Warisan seni dan budaya juga sangatlah beragam. Apalagi kota Solo memiliki slogan "Spirit of Java" yang menginisiasi kekuatan yang dimiliki daerah tersebut. Termasuk salah satunya adalah budaya yang masih dipertahankan hingga kini, Wayang Orang Sriwedari. Berada di kompleks Taman yang Sriwedari yang dibangun Sri Susuhunan Pa ta Wayang Orang yang berbeda tiap harinya. Sebelum menikmati pertunjukan, pengunjung bisa beradaptasi dengan galeri (potret kegiatan wayang dari masa ke masa) yang ada di bagian serambi gedung. 

Wayang Orang Sriwedari mengambil inspirasi dari kisah Mahabarata dan Ramayana. Sekitar dua jam pertunjukan tersebut, pemimpin/dalang akan mengambil alih (mengumumkan) mengenai alur ceritanya. Dalam ceritanya, kamu akan menemukan beberapa lakon wayang yang sering berada di panggung seperti Semar, Petruk, Gareng, dan Bagong. Selama menampilkan wayang, terdapat berbagai suasana menegangkan sekaligus tertawa dengan tingkah dari keempatnya. 

JENIS - JENIS WAYANG ORANG 

1. Wayang Orang Mahabandhana 

Bersumber pada keaslian Wayang Orang di istana Mangkunegaran, seorang seniman merepresentasikan kegiatan Mahabandhana dengan tatanan (konsep) mengutamakan seniman tari ke dalam cakupan karyanya. Dimana sebuah pergelaran Wayang tersebut, menggunakan karya adiluhung penuh simbol dan makna dalam kemegahan artistik dan tarian Jawa klasik, sekaligus menunjukan idealisme kesenian dalam bentuk yang konstruktif namun prospektif. 

Pergelaran Wayang Wong Mahabandhana bisa mengandalkan 150 seniman tradisional yang berasal dari Surakarta, Yogyakarta, Semarang, dan Jakarta. Karya luhur anak bangsa satu ini, didukung oleh para bintang panggung dari Alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dan Yogyakarta, di antaranya Agus Prasetyo yang juga bertindak sebagai sutradara. Bukan itu saja, pementasan Mahabandhana juga melibatkan seniman lain dari grup (seniornya) Wayang Wong Sriwedari, sebuah grup kesenian tradisional legendaris dari Surakarta yang sudah ada sejak tahun 1910. 

2. Wayang Orang Banjaran Gatotkaca 

Banjaran gatotkaca berkisah tentang kesatria pringgodani yang terkenal dengan kesaktianya otot kawat balung (tulang) wesi (besi). Seperti yang ada di acara televisi, kisah ini menerangkan bahwa manusia terkuat lahir dan dikenal sebagai Gatotkaca. Sebuah kisah yang akhirnya menjadi drama pertunjukan wayang ini mengisahkan perjalanan Gatotkaca di medan sesungguhnya demi membela harga diri bangsa dan keluarga bertajuk "Banjaran Gatotkaca". 

Sampai saat ini, sebuah Paguyuban Wayang Orang Indonesia Pusaka yang di sutradarai oleh Ida Soeseno ini mampu menampilkan khasanah budaya Indonesia ke dunia International. Dibuktikan dengan gelaran “Banjaran Gatotkaca” di Sydney Opera House pada 28 desember 2010, Istana Negara 29 Juli 2011 dan Gedung UNESCO Paris 22 oktober 2012. 

3. Wayang Orang Ngesti Pandawa - Semarang 

Wayang Orang Ngesti Pandawa adalah bukti masih adanya sekelompok kecil masyarakat yang ingin mempertahankan kebudayaan lokal di tengah maraknya budaya dari luar. Pertunjukan ini juga salah satu dari ketiga wayang yang masih aktif di Indonesia, selain Wayang Orang Sriwedari Solo dan Wayang Orang Bharata di Jakarta. Di samping itu, terdapat paduan teknologi dan tradisi yang membuktikan wayang orang "Ngesti Pandawa" masih eksis sampai saat ini. 



Share:

0 komentar:

Posting Komentar

TWITTER

FACEBOOK

INSTAGRAM

YOUTUBE

Tari Topeng Malangan

Negara kita Indonesia tercinta ini merupakan salah satu negara yang terdiri atas beragam suku dan budaya dari Sabang samapi Merauke. Oleh k...

Arsip Blog

Jumlah Pengunjung